top of page

Menilik Chipset Buatan Indonesia yang Tak Kalah Hebat dengan MediaTek & Qualcomm


Rifan Financindo - Chipset merupakan komponen yang cukup penting dalam sebuah perangkat berbasis komputasi, namun selama ini komponen tersebut lebih dikenal sebagai produk buatan luar negeri. Chipset seperti MediaTek dan Qualcomm lebih dikenal karena telah banyak digunakan pada perangkat smartphone.

Meski demikian, Indonesia sebenarnya memiliki chipset buatan sendiri bernama Xirka. Dirangkum dari berbagai sumber, Xirka dirilis awal pada Agustus 2009. Pengembangannya sendiri yakni dimulai pada 2006. Saat itu, Xirka hadir dengan varian yakni untuk fixed wimax dan mobile wimax untuk jaringan internet.

Sayangnya hingga kini Xirka Silicon Technology masih belum memiliki chipset yang ditujukan untuk otak perangkat smartphone. Mereka baru bisa membuat chipset SCard XCT136 untuk smart card yang juga bisa digunakan untuk kartu mahasiswa. Selain itu, chipset tersebut juga dapat digunakan untuk alat pemindai absensi dan juga transaksi cashless.

Xirka tak sendirian dalam mengembangkan chipset. Ia dilaporkan melakukan kerja sama dengan Siltera-Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Jepang untuk memasuki pasar Asia Pasifik. Sejak 2016, Xirka telah menghasilkan protokol smart card Indonesia dalam bentuk aplikasi key management system, card management system, dan sistem operasi smart card yang mendukung fitur aplikasi.

Sayangnya pada 2015, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengatakan bahwa chipset buatan lokal malah lebih banyak digunakan di luar negeri ketimbang di Indonesia. Xirka lebih banyak digunakan di Malaysia dan Jepang dengan kapasitas sekira 50 juta sim card per tahun.

Untuk chipset SCard XCT136 yang diresmikan Mei 2017, telah mendapatkan dukungan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dan bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Kabarnya beberapa institusi pendidikan di Tanah Air telah menggunakan chipset itu untuk kartu mahasiswa. Beberapa perguruan tinggi yang menggunakannya ialah Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Hasanuddin, dan Telkom University.

Meski baru sebatas pembuatan chip pada sim card dan kartu mahasiswa, kabarnya Xirka juga akan merambah industri chipset di smartphone dan bersaing dengan Qualcomm serta MediaTek. Hanya saja rencananya itu baru akan terwujud pada 2018. Selain itu, mereka juga bakal merambah pada Imternet of Things (IoT).

Qualcomm dan MediaTek selama ini memang dikenal sebagai produsen chipset di dunia. MediaTek berasal dari China dan Qualcomm berbasis di California, Amerika Serikat. Berbagai produsen smartphone telah menggunakan chipset mereka berdua. Rifan Financindo.

Sumber : Okezone

RECENT POST
bottom of page